LEPET Lebaran

Memasuki hari raya Idul Fitri, biasanya orang membahas mengenai soal Kupat (Ketupat) dengan makna simboliknya. Biasanya dijlentrehkan melalui kerata basa, yakni ngaKU lePAT. Pada hari Idul Fitri, sudah lazim saling meminta maaf, saling mengaku kesalahan diri masing-masing. Semangat kembali fitri (suci) melalui proses saling meminta maaf dan memaafkan sesama manusia.

Namun, jarang yang membahas LEPET, makanan yang juga selalu hadir mendampingi KUPAT saat lebaran. LEPET bisa dijlentrehkan sebagai LEbar opo sing diemPET. Maksudnya, sudah bebas melakukan apa yang selama Ramadhan ditahan. Seperti halnya makan, minum, dan seks. Jika bentuknya adalah selalu menyerupai (maaf) alat kelamin laki-laki, bisa jadi dulu ibu-ibu yang membuat Lepet ingin mengingatkan kepada suaminya, bahwa menjimak sudah diperbolehkan, sudah leluasa, tidak seperti pada bulan puasa.

Jadi ... dengan tafsir ini, anda akan bisa menemukan tafsir lain atas KUPAT, bukan sekedar, ngaKU lePAT....