mendekati masa pilpres, perlahan namun pasti
mereka sudah meangalpakan beras
memasuki masa tanam bahkan masa panen
beras tak menjadi tema yang ngetren, kalah oleh pilpres
banyak orang, di warung kopi, di kantor,
bahkan di rumah sakit
berdiskusi soal pilpres, tapi lupa membahas beras
mereka yang sudah banyak beras,
membujuk, merayu kepada mereka yang kekurangan beras
mereka asyik berbicara capres, lupa di rumah beras hanya segelas peres
apa bedanya capres dan beras, bagi rakyat?
rakyat bisa marah, jika beras tak tersedia
dengan capres yang melimpah, rakyat juga tak bahagia
para capres harus berjuang keras untuk mendapat simpati rakyat
sementara beras, asal hadir rakyat juga beres
kadang rakyat harus mendukung capres, hanya demi beras
sementara capres tak peduli demi rakyat mendapat beras
bagi rakyat, beras bermanfaat
demi hidup sehari-hari
bagi capres, beras berguna
demi kuasa beberapa masa
beras menjadi urusan rakyat
caprespun masalah bagi rakyat
lalu, apa urusan capres?
apakah membeli suara rakyat dengan beras?
Surabaya, 14/05/2014, 22:13 WIB