Bathara Kala di Jaman Ini

Para pinisepuh dulu memperingatkan akan bahaya Kala, yakni makhluk menyeramkan pemakan anak manusia. Hampir semua menjadi sasaran dan korbannya. Itu bisa dihindari dengan cara melakukan ruwat kepada anak-anak. Akhir-akhir ini, bahkan sebelumnya banyak orang tua menolak peringatan tersebut disebabkan karena ketidaksetujuannya atas cara atau ritus yang dilakukan. Kemudian meluas pada substansi nasehat para pinisepuh.

Kala, di zaman ini berubah menjadi para pelaku pedophilia. Semakin banyak terungkap anak-anak yang menjadi korban pencabulan dan pelecahan seksual. Tak peduli itu di kampung atau bahkan di sebuah lingkungan sekolah, bahkan terjaga dengan standar kemanan yang super ketat.

Dulu biasanya anak-anak itu diruwat dengan berbagai cara, dari yang sederhana sampai yang paling rumit. Ada yang hanya sekedar menyajikan bubur abang-putih, kemudian dibagibagi kepada tetangga. Atau menyajikan berbagai aneka makanan yang dijadikan sajian para tetangga. Cara ini sebenarnya adalah bentuk sedekah, mendekatkan anak-anak kepada nilai sosial, keterjagaan secara sistem sosial bersama. Namun apalah saat ini. Anak-anak diajari untuk menyendiri, selfies dan orang tua juga mengabaikan kekompakan sosial.

Wayang merupakan salah satu media ruwatan yang paling populer. Lakon Kala menjadi favoritnya. Anak-anak dan orang tua dulu selalu diingatkan dan diingatkan akan bahaya serta ancaman terhadap anak-anak. Pertunjukan wayang adalah media mengingatkan para orang tua.

Do’a wetonan, harian dan sebagainya yang ditujukan kepada anak-anak begitu diperhatikan oleh para pinisepuh. Bahwa setiap anak-anak punya saudara, punya kawan, maka disatukanlah perkawanan tersebut. Tidak dibiarkan bermain sendiri, tidak jelas temannya atau dilepas pada komunitas yang tidak jelas.

Ruwatan pada akhirnya tidak sekedar rawatan (merawat). Tidak sekedar, sudah disekolahkan, sudah diberi uang saku, sudah dibelikan ini dan itu. Ada sisi ruhani pribadi dan ruhani sosial yang tetap perlu dijaga.

Anda boleh tidak setuju dengan wayang, dengan bancaan ataupun dengan sajian kembang dan lainnya, tetapi ingatlah anda tidak boleh melupakan bersedekah untuk anak, mendoakan anak, merawat ruhaninya, mendidik akan adanya ancaman Kala yang setiap waktu dapat menyerang.

Wallahu ‘alamu