Spirit Jihad di Malam Jum'at

Nyunnah di malam Jum’at, lebih spesifik soal suami istri menjadi lazim diperbincangkan. Ada semacam spirit jihad di dalamnya. Bahwa memberi nafkah bathin kepada istri, ya MEMBERI adalah menyenangkan, menggembirakan dan sejenisnya. Idholussurur demikianlah ringkasnya. Di dalamnya ada pertarungan antara memberi dan meminta. Seringkali ini tidak dibedakan dengan jelas. Tidak mudah membedakannya, apalagi meneguhkan dalam perbuatan nyata. Jelas pertarungan antara Egois dan Altruis, mementingkan diri sendiri atau demi pasangannya.

Pada saat yang sama, jua terjadi pertarungan antara MENGABDI dan DILAYANI. Banyak sunnah yang diajukan untuk menempatkan manusia MENGABDI kepada Sang Khaliq, namun juga “Mengabdi/memberi” kepada pasangannya. Namun, yang terjadi tidak jarang yang minta dilayani. Lagi-lagi menghendaki kepuasan diri, memupuk egoisme.

 

Pertarungan antara egois dan servis, antara mengabdi dan dilayani adalah sebuah pertarungan yang tidak mudah, tidak enteng. Membutuhkan perjuangan, ketenangan, kejujuran dan ketulusan dalam melakukannya.