Mengendalikan yang satu

Mengendalikan bagian tubuh yang jumlahnya satu itu memang tidak mudah.

Rambut dalam jumlah demikian banyak menjadi primadona obyek penataan dan eksperimen berkreasi. Itu malah lebih dari sekedar mengendalikan. Bahkan warna putih yang mengganti hitam, tetap bisa "dikembalikan" ke warna asalnya. Hitam.

Jumlah sepasang itu juga memiliki kesulitan tersendiri. Dua mata, dua telinga, dua tangan, dua kaki pengendaliannya tidak mudah mengarah kepada perbuatan mulia. Bisa jadi melalui salah satunya kebaikan bisa dilakukan. Namun melalui satunya bisa melakukan keburukan.

Kemudian yang jumlah satu. Maka ini jauh lebih sulit. Mulut. Ya, melaluinya bisa muncul kata, kalimat, ungkapan yang beragam, berkonotasi, bertujuan dan sebagainya. Sekali lagi seringkali ini jauh lebih sulit mengendalikannya. Pun demikian terhadap kemaluan. Padahal cuma dan hanya satu.

Bila dengan tepuk tangan, tangan anda sudah cukup dan menemui pasangannya. Maka tidak demikian, dengan mulut. Ia akan mencari lawan atau pasangan dari orang lain. Tidak mungkin orang beradu mulut sendirian. Bicara atau tertawa sendirian. Lucu bukan??