Kemuliaan Maulid dalam SERAT PARAS

Dalam Pupuh Sinom dan Asmarandan (Pupuh IV dan V) SERAT PARAS karya Sunan Kalijaga, menyatakan bahwa kisah Nabi Muhammad merupakan pusaka, jimat yang harus dijaga, pegang erat-erat dengan jemari.

Barang siapa yang suka cita atas kelahirannya, Nabi Muhammad, akan diberi rahmat dan kelak dosanya akan diampuni. Akan diringankan saat sakaratul maut, bagi siapa saja yang membacanya, mendengarnya.

//Sun luputaken ing benjing / ing nalikane sekarat / lagi den ambil nyawane / benjing sun wehi rahmat / lan sing sapa amacaha / miwah sekehe kang angrungu / sipat nabi caritanya//

//Miwah ta ingkang anulis / atwa simpena ika / senejan nyiliha bahe / miwah ingkang anggawaha / atawa muru kapisan / miwah sekehe kang angrungu / caritane jeng nabi paras//

Bahkan Allah akan menjaga dari rencana jin dan iblis, asal anda menjaganya, membacanya kisah tentang baginda Nabi Muhammad. Atau simpanlah kisah itu di rumah anda, akan dijauhkan dari bahaya. Kisah Nabi, jika dijadikan lelaku, maka anda akan dikasihi oleh siapapun. Siapapun yang mebaca kisah Beliau, pada hari yang sama akan diturunkan rahmat, rejeki tidak habis-habis dan dimudahkan.

//Dateng carita puniki / tetkala nabi pinaras / katurunan iku mangko / rohmating wong tunggal dina / lan rijenike perapta[48] / esuk sore ora surud-surud / peraptane[49] teka ya gampang//

 

==Monggo siapa saja yang akan lebih mendalaminya baca saja naskah SERAT PARAS...tanya saja sama Mbah Google...pasti dikasih tahu