Pada akhirnya aku menjumpai malam. Meski seharian banyak wajah kutemukan. Banyak aktivitas kujalani. Banyak jalan kulali. Sekali lagi akhirnya wajah malam hadir kembali. Di bagian bumi yang di sini. Di belahan bumi yang di sana. Malam itu pasti datang menghampiri.
Rasa tenang kadang menemani. Seringkali gundahgelisah mengiringi. Perjumpaanku pada malam. Berselimut takut, beralas waswas. Malam tlah mengundang temanteman. Tak sendirian ku bercumbu dengan malam.
Bila saat itu, malam nampak cantik dan menggoda maka kuberanikan mengajak bermesraan. Bahkan kulakukan senggama tuk capai kenikmatan. Puncaknya, wajah malam tak kelihatan. Hanya rasa puas tak terperikan.
Wajah jelek, hanyalah alasan untuk menolak malam. Namun, tak kuasa kulakukan. Karena malam adalah kepastian. Rontaan, jeritan ataupun makian tak mampu merubah wajahnya. Yang kelam.
Malam tlah berganti pagi. Berlanjut siang dan sore hari. Tetap saja malam menjumpai, menghampiri. Wajah tlah berganti. Namun, tak semisteri wajah malam hari.
Surabaya 30 Maret 2014,
23:49