Optimisme Zaman Edan

Polahe wong Jawa kaya gabah diinteri\ endi sing bener endi sing sejati\ para tapa padha ora wani\ padha wedi ngajarake piwulang adi\ salah-salah anemani pati\

Itulah sepenggal bait ramalan Jayabaya yang terkenal itu. Sebuah gambaran mengenai zaman yang kacau balau, zaman edan, zaman kala bendhu. Tingkah polah orang (Jawa) seperti gabah yang diinteri (diputar-putar tanpa bisa mengendalikan diri). Zaman sudah demikian parah hingga mepengaruhi perilaku manusia. Ungkapan gabah diinteri merefleksikan adanya proses seleksi. Proses itu akan memiliah mana gabah (padi yang masih ada kulitnya) dan mana beras yang siap dimasak.

Kegilaan tingkah polah manusia sudah demikian terbuka, tersuguhkan bisa dinikmati oleh khalayak tanpa ditutupi atau bisa ditutupi. Sudah saatnya memang diketahui publik. Setiap hari koruptor diuangkap. Perilaku amoral pelajar yang semakin menjadi-jadi sebagai berita sehari-hari.

Bahkan, bagi yang menyaksikan itu semua juga turut pusing memikirkannya. Tak mampu menalar dan menjelaskan tentang berbagai peristiwa tersebut. Semua menjadi pesimis atas kebesaran dan kejayaan bangsa di masa mendatang. Jatuhnya ikut-ikutan gila.

Kembali pada ungkapan gabah diinteri sebagai proses seleksi, maka apa yang terjadi dan dipandang sebagai kegilaan jaman, kekacauan sosial dan malapetaka alam sebenarnya adalah proses seleksi. Proses memilah antara gabah, beras dan kerikil akan semakin jelas. Toh yang akan di masak hanya berasnya saja, sementara gabah dan kerikil tak perlu diambil.

Larutkan kita pada kegilaan? Atau sekedar menonton dan mengomentarinya? atau hanya bingung tanpa bisa berbuat apa-apa? Inilah nasehat dari Jayabaya :

Menangi jaman edan, …sak bejo-bejone wong sing lali, isih bejo wong sing eling lan waspodo”

Menemui zaman gila tersebut, banyak yang lupa, dan seuntung-untungnya manusia yang lupa (ikut gila), namun masih beruntung yang ingat dan waspada.

Akankah diri kita akan memposisikan sebagai gabah, kerikil atau beras? Hanya beras yang bernas saja lah yang akan bermanfaat. Dan proses diinteri adalah proses yang memang harus dilalui. Bagi siapa saja. Maka beruntunglah bagi mereka yang menyadarinya dan tetap optimis memandang jaman gila.