Rahasia dibalik Nama Jawa

Ada pemaknaan lain berkait sebutan atau kata JAWA. Ada yang menyebutnya dari Jewish, ada yg menghubungkan dengan Jwawut, ada pula yang memaknai seperti yang pernah saya uraikan nJAga jiWA. Intinya adalah pada hidup dan keselamatan.
Namun masih ada lagi cara memaknai JAWA didasarkan pada hubungannya dengan neptu hari dan pasaran.

Perlu saya sebutkan bahwa kata Jawa, sebenarnya sebagian dari rangkaian 3 kata, yakni : Jawa, Allah, Sopo. Ringkasnya bahwa orang hidup itu hendaknya Jowo karo Gusti Allah, Sopo gustine sing sejati, sejatine Hyang Agesang.

Kata Jawa, diambil dari pasaran Jum’at Wage (Ju/Ja dan Wa). Jum’at berneptu 6 dan wage berneptu 4, jumlah total 10. Pun demikian dengan Allah diambil dari A (Ahad) lah (Legi), neptunya adalah 5+5=10. Juga Seloso Pon, berneptu 10 (3+7). Simbol angka 10 adalah angka kesempurnaan. Itulah kesempurnaan hidup ketika jowo marang gustine kui sopo sakbenere. Dan tiga hari tersebut adalah 3 hari dengan jumlah neptu 10, dan urutannya selisih 1 hari, Jum’at wage, disusul Ahad legi (setelah melewati sabtu kliwon), kemudian selasa pon (setelah melewati sening pahing). Unik bukan, rangkaian ini???

Dus, kemudian apa yang menjadi tujuan hidup?, maka untuk mencari kesejatian hidup, njawani kepada gusti yang sejati.

Atau anda punya pemahaman lain?

*) disarikreasikan dari tulisan orang di
http://exprawjavalife.blogspot.com/2013/07/sastra-jendra-serat-kalimasada.html