NJIMAK

Sudah lama si Mbah tidak memberi saya wejangan. Tiba-tiba disampaikanlah sebuah wejangan khusus dewasa (yang sudah menikah), begini wejangannya :

Nak cucuku :



NJIMAKMU adalah gambaran amal ibadahmu

yang menjadi kebutuhan dan daruratmu

baik sembarang waktu

atau kaukhususkan waktu tertentu

==

PASANGANMU adalah gambaran dirimu sendiri

yang menjadi ukuran sampai dimana istiqomahmu

maka janganlah kau anggap angin lalu

atau kauacuhkan setelah tercapai maksudmu

==

TELANJANGMU adalah gambaran kejujuranmu

tak perlu ragu atau malu-malu

jika risih, berselimutlah untuk menambah syahdu

sehingga tak ada prasangka atas dirimu

==

NAFSUMU adalah gambaran niatmu yang kuat

tanpa itu, bersiaplah untuk dihujat dan diumpat

tapi ingat jangan pake obat

nanti bisa salah urat

==

EJAKULASIMU adalah gambaran dari rasa syukurmu

yang tak perlu penjelasan ataupun alasan

apalagi sebab yang kauajukan

maka nikmatlah yang kaucukupkan

==

Nak cucuku :

dalam beramal, maka BERSETUBUHLAH

dengan penuh nafsu dan tanpa ragu

perhatikanlah PASANGANMU dalam ejakulasimu

sebab disitulah kadar amalmu

===

Apakah sekedar kaupuaskan dirimu?

Atau kaubahagiakan pasanganmu?



(Sumber : Kitab Teles, Bab Njimak, Pasal Kepuasan)