KISAH ANJING MASUK SURGA

Mungkin anda pernah mendengar kisah seekor anjing masuk surga. Postingan kali ini saya mencoba menyambung yang lalu, masih diambil dari kisah Mahabarata. Kisah ini merupakan bagian akhir dari babak-babak perang antar keluarga Baratha, yakni Pandawa dan Kurawa. Semua kurawa meninggal, bahkan keturunannya. Demikian pula dari pihak Pandawa banyak yang gugur, namun masih menyisakan Pandawa itu sendiri dan Parikeshit yang akhirnya dinobatkan menjadi raja Hastinapura.

Bahwa kisah Mahabarata, bukan sekedar bercerita mengenai perang, politik, intrik dan kekuasaan. Namun, sebenarnya adalah perjuangan hidup, dharma, amal perbuatan manusia dalam posisi masing-masing di dunia. Diujung perjalanannya Pandawa, sudah menuntaskan tugas dalam perang di Kuru Setra, dan kerajaan Hastinapura juga sudah mendapatkan raja baru, yakni Parikesit. Maka Pandawa beserta Drupadi (istri Yudisthira) menempuh perjalanan ke puncak Himalaya, perjalanan ruhani untuk menghadap Sang Pencipta. Tak ketinggalan anjing Yudistira pun ikut, karena selama ini sudah menemaninya.

Sepanjang perjalanan mencapai puncak, Drupadi meninggal ditelan jurang, disusul Sahadewa (Sadewa), Nakula, Arjuna dan Bimasena. Istri dan saudar-saudara sudah ditelan bumi, meninggal membawa serta dosa-dosanya. Tinggallah ia mendaki menuju puncak Himalaya. Sampailah ia ke gerbang Surga disambut Indra. Yudistira menolak tawaran Indra untuk menaiki keretanya menuju surga. “Tetapi aku tidak mau jika istri dan saudara-saudaraku tidak ada di sana”, demikian jawab Yudistira. Indra meyakinkan bahwa semua sudah berada di sana mendahuluinya. Maka Yudistria beserta anjingnya hendak naik kereta. Namun, si anjing ditolak oleh Indra, sebab tak ada tempat bagi anjing di surga.

Yudistira tetap kukuh tidak mau mengikuti Indra, karena dia meminta anjingnya juga turut dimasukkan ke dalam surga. Indra senang dengan keteguhan, kasig sayang dan kesetiaan yang ditunjukkan meski itu terhadap anjing. Maka Indrapun mempersilahkan aningnya turut serta menaiki kereta menuju surga Indraloka.

Demikianlah, kisah dari Mahabarata.