OBAMA Vs ROMNEY : SISI ITUNGAN JAWA

Pertarungan antara Obama Vs Romney selesai sudah, dengan kemenangan meyakinkan pihak Obama dengan perolehan electoral vote yang lebih banyak. “sopo menang sing nyirik”, itulah model khas pemilu di AS.

Andai saja Romney mau memperhatikan dukun Jawa, dengan itung2an yang sudah dikenal dan bisa dipelajari melalui buku2 loak, mungkin akan ada upaya-upaya suwuk lain yang bisa memenangkannya. Mari kita sedikit ulas:

Obama terlahir pada hari Jumah Pahing dengan Neptu 15, sedangkan Romney terlahir Rebo Pon jumlah neptu 14. Dari sisi ini saja, Obama lebih unggul. Memang ada unsur yang mempunyai kesamaan, seperti Rakam sama-sama Mantri Sinaroja. Kata mantri itu identik dengan pejabat, orang terpandang lah begitu. Keduanya sama-sama pejabat publik dari partai masing-masing.

Sementara unsur lainnya, Obama menunjukkan sifat yang lebih “ideal”. Dilihat dari sisi Padewan, Obama adalah Betara Guru, sedangkan Romney adalah Betari Uma. Sebenarnya keduanya dalam pewayangan adalah pasangannya. Namun Betari Uma adalah raksasa perwujudan dari jiwa Dewi Permoni yang jatuh cinta kepada Guru. Dilihat dari Pancasuda/Saptawara Obama adalah tunggak semi, sedangkan Romney adalah bumi kapethak. Romney memang lebih gigih, berkeringat, namun nampaknya kekecewaan lebih banyak menghampirinya. Beda dengan Obama, hilang satu tumbuh seribu, ada saja pendukungnya. Sisi sadwara, Obama itu ceroboh, sedang Romney orangnya suka was-was. Keduanya mempunyai kelemahan. Berikutnya adalah Paarasan, Obama mengikuti lakunya matahari, sedangkan Romney mengikuti lakunya rembulan. Memang keduanya sama-sama penting pada waktu yang berbeda. Namun soal kekuatan cahaya, maka matahari mempunyai kekuatan lebih besar.

Dan terakhir, pemilihan akhir pada hari Selasa 6 Nopember 2012 mempunyai neptu 7 (Selasa Wage), maka ketika dilakukan pemilihan, Obama mempunyai selisih kelebihan 1 (15/7 = 2 sisa 1), sedangkan Romney tak ada sisa, pus.... ilang (14/7 = 2 tanpa sisa).

Itung2an ini hanya usaha untuk lebih memahami saja, bukan untuk meramal, atau menentukan takdir. Mungkin, kalau pemilihannya adalah Kamis Pon atau Rabu Kliwon, bisa saja berbeda... tapi toh memang begitulah yang sudah terjadi.

Wallahu 'alamu bishshowab