Dulu waktu kuliah, aku punya kebiasaan yang buruk dan aneh. Setiap mau tidur, biasanya aku selipkan buku di bawah bantal, dan berdoa dengan harapan agar dengan begitu aku bisa menguasai isi buku tersebut. Kadang, malah buku itu sendiri jadi bantal. Itu semua dampak dari kekagumanku pada seorang pemuda syiah.
Sekitar tahun 93-an, saya bersama teman2 PMII Purwokerto diajak oleh seorang Tokoh agama merintis Islamic Centre. Di sebuah diskusi, di tengah keasyikan narsumber menjelaskan soal faham syiah, tiba-tiba dengan lantang seorang pemuda berusia 27th protes dengan narasumber. Dia berdebat dan berargumen. Dengan fasih dia menyampaikan berbagai dalil, al qur’an, hadis demikian lancar sekali, bahkan referensi kitab klasik, nglonthok. Memang tidak terjadi keributan atau antem2an sama sekali. Dia akhirnya meminta untuk dipertemukan dengan narasumber yang lebih hebat. Pada pertemuan berikutnya itulah dia mengaku kalah hujjah dan akhirnya mempersilakan untuk dilanjutkan IC nya tanpa keikutsertaan dia.
Kami sempat mendekatinya, bagaimana dia yang masih begitu muda demikian luar biasa. Menurut pengakuannya, dia baru mengenal Islam 3 tahun. Belajar serius 2 tahun. Wow.... kok bisa? Itu pertanyaan kami. Dengan desakan lemah lembut, akhirnya dia mengakui bahwa selama 2 tahun dia mendapat pendidikan khusus di Iran, semacam pengisian, dari nol sampai menguasai dan menghafal al quran beserta artinya. Semua ilmu itu dia peroleh selama 2 tahun.
Aku jadi pengen seperti dia. Dia sempat menawari saya bergabung, bahkan saya diajak dalam pertemuan mereka, waktu itu pas kebetulan ada tokoh syiah dari Solo. Saya sempat datang ke mereka, tapi saya tidak mau mengikuti, cukup melihat saja.
Kucari-cari kyai yang bisa mengajariku seperti itu. Bahkan ke dukunpun aku kejar. Semua tak ada yang mampu. Angkat tangan. Untuk pelampiasannya, maka itulah cara yang kutempuh. Memasukkan buku di bawah bantal supaya pintar. Namun apa lacur, dalam sebuah tidur malam, sebuah suara keras membentakku...... "Lrrrrre... kui ngunu ngimpi.....”. Terkejut, aku terbangun..... dan sayup2 kuingat lagu Ebiet g Ade....”Mimpi..di atas mimpi......”