Kali ini si Cantrik heran dengan kegiatan si Murid yang sibuk dengan internet, bikin blog dan memposting artikel-artikel keagamaan. Sebab dalam pikiran Cantrik, aktivitas Murid ya baca Qur’an, Hadits, Kitab, shalat sunnah atau yang sejenis.
Cantrik : “Mas...sampean sibuk juga ya bikin blog. Ati-ati lho..itu bid’ah (sindir Cantrik)”
Murid : “ah ya tidak to. Ini kan urusan dunia. Pembaharuan (bid’ah) dalam urusan dunia itu tidak apa-apa. Nabi sendiri mengatakan, “antum alamu bi umuriddunyakum”
Cantrik : “oh...gitu to. Jadi ada bid’ah dunia dan bid’ah agama...katanya semua bid’ah itu sesat...”
Murid : “antum ini keliru dalam memahami hadis soal bid’ah. Yang dimaksud nabi itu ya bid’ah agama yang sesat, seperti tahlilan, maulidan, membaca shalawat yang tidak diajarkan nabi....”
Cantrik : “kok bisa begitu??”
Murid : “lha ya...kan nabi menyebutkan bahwa pembaharuan perkara (urusan) agama itu yang disebut bid’ah, dan bid’ah sesat dan masuk neraka. Intinya membuat perkara baru dalam ibadah..itu bid’ah”.
Cantrik : “lha kalau begitu...apa yang kau lakukan saat ini sia-sia donk. Kan urusan dunia semua. Tidak ada pahalanya...antum melakukan yang sia-sia...hati-hati lo nanti jadi amalan setan...”
Murid : (mulai mengernyitkan dahi...). lho saya nulis artikel diblog ini kan dakwah, saya niati untuk berdakwah, jadi berpahala donk. Tidak sia-sia...gimana seh..”
Cantrik : “katanya tadi urusan dunia, tidak berlaku kaidah agama...”
Murid : “lha kan segala sesuatu yang bermanfaat dan mengantarkan kepada agama itu baik, dan tercatat sebagai amal berpahala....”
Cantrik : “ya berarti itu urusan agama donk. Ada penilaian baik buruk, berpahala tidak berpahala.....”
Murid : “ah...dasar kamu kagak paham-paham juga. Nulis di blog itu urusan dunia, jadi dulu dakwahnya tidak pake blog, sekarang pake blog. Itu pembaharuan urusan dunia....bukan agama...”
Cantrik : “lha kenapa kamu nilai sebagai amal kebaikan, berpahala, amal dalam agama?.....kalau begitu kan jadi urusan agama??? Apakah ketika kamu mengelola blog itu sedang tidak ada kaitannya dengan agama, terus ketika menulis artikel baru berurusan dengan agama....wah jadi sekuler donk kamu....”
Murid : “kok malah nuduh sekuler.....gimana seh...wong jelas-jelas menurut syechku pembagian dan penjelasan bid’ah begitu kok....”
Cantrik : “ooooh....kata syechmu ya.......maumu aku ikut syechmu juga to? Kok selaluuuu begitu.....pake mbuleeeeeeeeeeeetttt kayak susur....”
Murid : “&^@#???!#@....”