JAHILIYAH

Seringkali kita mengatributi sifat seseorang atau sekelompok manusia dengan sebutan Jahiliyah atau menggunakan istilah yang keren, Jahiliyah modern. Sifat atau perilaku yang dianggap belum tersinari dan terbawa Islam adalah jahiliyah. Karena Islam mempunyai tujuan mengentas kehidupan manusia dari periode jahiliyah menuju kehidupan Islamy.



Gambaran apa dalam benak dan pikiran anda ketika mengatakan Jahiliyah? Apakah semacam sifat tak beradab, bodoh, kasar atau deskripsi lain? Tentu dari diri kita masing-masing punya deskripsi khusus tentang jahiliyah. Sadarkah bahwa ketika kita menyebut orang lain berperilaku jahiliyah, sebenarnya dalam diri kita juga memiliki potensi dan sifat itu? Marilah kita bersama-sama berjuang untuk merubah itu semua.



Sifat jahiliyah yang diperangi Islam dan dididik untuk berubah adalah meliputi :

1)    Jahiliyah dalam hukum, dalam bersikap dimana itu semua disandarkan pada hawa nafsu semata. Dengan demikian, ketidakadilan, diskriminasi untuk memuaskan kepentingan diri sendiri, kesenangan sendiri termasuk dalam kategori ini. Dalam setiap sikap dan perbuatan kita yang selalu menuruti hawa nafsu adalah wujud jahiliyah ini. Bahkan atas bungkus nama apapun, ketika hawa nafsu yang menguasai, maka masih tetap berkubang dalam bentuk jahiliyah.



2)    Jahiliyah angan-angan/pikiran. Logika, pemikiran dan angan-angan jahiliyah adalah ketika memandang peristiwa dan kejadian di dunia ini tanpa ada campur tangan Allah, baik itu keberhasilan atau kegagalan. Sekularisme, dalam hal ini merupakan bentuk lain dari jahiliyah. Tak ada selembar daun jatuh dari pohon, kecuali dalam kuasa Allah.



3)    Jahiliyah dalam kesombongan. Jahiliyah macam ini adalah seperti yang dilakukan oleh Iblis, ketika dia begitu meninggikan dirinya karena asal penciptaannya. Kesombongan kita karena asal kita, bangsa kita, kelompok kita merupakan bentuk-bentuk jahiliyah.



4)    Jahiliyah berpakaian. Pakaian diciptakan adalah untuk melindungi diri dan menutup aurat/kemaluan. Ketika pakaian yang kita gunakan adalah untuk menambah “penampakan” dari aurat kita, itulah sikap jahiliyah dalam berpakaian. Pakaian begitu penting, paling tidak bisa mengingatkan kita akan siapa diri kita. Kalau pake peci ya malu, jika harus masuk diskotik. Dalam konteks ini mungkin bisa dimasukkan adalah peralatan dan apa saja yang kita pakai. Ketika itu semua melupakan fungsi dan tujuan diadakannya. Apalagi menumbuh suburkan sifat-sifat jahiliyah sebelumnya.



Maka perhatikanlah, sikap jahiliyah itu meliputi pikiran, sikap dan pakaian. Banyak hal kejahiliyiahan itu ada di dalam diri kita, di hati, pikiran kita. Maka berhati-hatilah. Itulah sifat-sifat jahiliyah yang dulu juga berusaha dirubah melalui Islam.



Apakah agama Islam yang kita jalani saat ini sudah membantu diri memerangi kejahiliyahan diri? Ataukah bisa-bisa dengan agama anda akan terjerumus dalam kejahiliyahan yang lebih mengerikan? Jahiliyah dalam beragama.



Mudah diucapkan, tapi sulit untuk dilakukan bukan? Apalagi yang didakwahi adalah diri sendiri.