(sumber : Kitab Primbon, Buku Bagian Walisongo,Pupuh 2, Megatruh)
Sudah saya translate ke bahasa Indonesia. Jika menghendaki teks asli silakan dicari saja. Baboning Kitab Primbon, Buku Walisongo, hal. 40-41, Penerbit Kangaroo, Solo)
“Seorang guru yang sejati itu bukan guru yang mengajar ngaji, mengajar menyanyi, juga bukan guru yang mengajar membaca dan menulis atau mengajar menyusui. Juga bukan mengajari kesaktian. Namun guru yang sejati adalah guru yang memberi nasehat akan “ilmu sejati”.
Janganlah kamu berguru kepada :
a) Pandhita/guru yang BESUS (suka berdandan), yang menandakan ketamakan
b) Pandhita/guru yang LENGUS suka iri/serik dengki kepada orang lain)
c) Pandhita/guru yang GUNDHUL rambutnya, yang menandakan suka berbohong
Carilah guru yang :
a) Pandhita/guru yang mengaku bodoh, bodoh terhadap perilaku maksiyat
b) Pandhita/guru yang Zayinnafs, mengihiasi diri dengan perilaku baik, membimbing murid menjauhi maksiyat.
c) Pandhita/Guru Walidi, guru yang sudah arif, lakunya sufi dan mantap lahir batin
Semoga bermanfaat