Memahami Orang Jawa

Salah satu konsep paling mudah dikenali mengenai orang Jawa adalah Slametan. Ya konsep itu akan membantu kita memahami tentang falsafah hidup orang Jawa. Meski, anda bisa protes soal itu. Sebab di luar orang Jawa juga banyak yang memegang prinsip itu, hanya beda istilah saja. Tapi ya tidak apa-apa jika itu koheren dan relevan dengan yang saya maksud.



Bagi orang Jawa yang dicari dalam hidup dan kehidupan adalah Slamet. Selamat dari bahaya, dari gangguan makhluk halus, dari musibah, dari bencana dan sebagainya. Banyak sekali ajaran, nasehat dan ritual yang pada inti dan ujung kehendaknya adalah mencari dan mencapai keselamatan.



Dalam konsep Slamet, akan diikuti dengan konsep untung dan bejo. Musibah dari yang kecil, di mata orang Jawa, dinasehatkan untuk melihat untung dan bejo-nya. Kesandung kakinya...”untung tidak patah kakinya”.....”isih bejo, coba nek kesandunge pinggir jurang, langsung nyemplung....kan ciloko”.



Demikian pula, untuk mencapai itu semua, maka diperlukan berbagai upaya untuk mendapatkan keselamatan. Anak yang lahir, apapun kondisinya akan selalu dianggap mempunyai ancaman; baik anak tunggal (ontang-anting), anak kembar, dan sebagainya. Ruwatan adalah ritual untuk mencegah itu semua, dengan harapan agar selamat.



Dibalik konsep selamat, maka manusia Jawa mempunyai pandangan atas keberadaan hidupnya, bahwa hidup di dunia ini banyak marabahaya dan ancaman, baik yang tersembunyi maupun yang kelihatan jelas. Baik itu yang diperbuat oleh diri sendiri atau pihak lain. Maka “waspada, hati-hati” menjadi idiom yang begitu kuat dan mentradisi dalam budaya manusia Jawa.



Dus, dengan demikian, ketika berbicara keselamatan, maka tentu berbicara pula soal “bahaya, ancaman” atau ketidakselamatan lainnya. Di sinilah bisa kita memahami, banyak sekali nama dan jenis gangguan makhluk halus ataupun bahaya lain yang nyata. Tidak mengherankan, banyak muncul “ilmu titen” atau disebut takhayul tentang kesialan, baik dilihat dari hari, waktu dan sebagainya. Semua itu dalam rangka proses mencari dan mengenali berbagai bahaya yang bisa mengancam keselamatan hidup manusia.



Pada akhirnya, selamat dalam konsep manusia Jawa begitu luas dan njlimetnya. Jika anda tidak mau dan tidak suka yang njlimet, maka cukup berhati-hatilah dan rendah diri dalam kehidupan ini. Tentu selalu mendekat kepada Gusti Ingkang Murba ing Dumadi, yang bisa memberi keselamatan sesungguhnya.



== apakah anda melihat ada korelasinya dengan Islam yang begitu meluas di Jawa?



Wallahu ‘alamu bisshowab