PELAJARAN DARI POHON BAMBU
Malam ini status FB seorang teman lama, teman kuliah dulu menulis :
“Janganlah jadi pohon yang mudah tumbang,
Jadilah pohon bambu, yang tidak mudah tumbang, ia mampu melengkung dan berdiri tegak kembali diterpa angin besar”
Hmmm....sungguh pelajaran menarik buatku. Lalu mengapa bisa begitu. Maka aku sampaikan bahwa kunci kekuatan pohon bambu ada pada dua hal, bukan pada akar atau kebesaran batangnya itu sendiri.
Pertama adalah, perhatikanlah batang pohon bambu, ia tersusun rapi dengan ros-ros, sambung menyambung, tidak seperti kebanyak pohon tanpa ros. Hal ini buatku memberi pelajaran bahwa kekuatan pohon bambu adalah pada membangun kekuatan diri dari pengalaman bertumbuh dalam setiap waktunya. Satu ros, kemudian tumbuh menjadi dua ros, dan seterusnya. Ros-ros (buku-buku batang), memberi pelajaran kekuatan pohon bambu adalah dalam membangun diri dari pengalaman hidupnya, baik kegagalan atau keberhasilan, baik kesenangan atau kesusahan.
Kedua adalah, pada daunnya. Perhatikanlah, bentuk daun yang seperti jari, tidak lebar, tidak panjang. Cukup ramping lah. Daun sebagai alat, media dalam proses metabolisme kehidupan seolah memberi pelajaran kepada kita bahwa dalam menjalankan proses “metabolisme pengalaman hidup”, tidak perlu yang besar-besar, muluk-muluk, tetapi dari langkah-langkah kecil dan mantap. Itulah mengapa, ketika musim banyak angin, daun-daun pohon pisang disobek-sobek (bagi yang mengharapkan buahnya, bukan menjual daunnya), diharapkan tidak mudah diambrukkan oleh angin yang kencang. Maka pelajaran ini, berhati-hatilah, dengan cara melakukan langkah kecil dan istikomah.
Semoga pelajaran ini bisa memberi manfaat dan makna buat diri kita masing-masing.
Wallahu ‘alamu bisshowab.