Pintu Kelima

 

Wahai kawan-kawanku setia dalam majelisku yang mulia,

Dengarkan, aku kan menunjukkan jalan bagimu semua

Tuk menyeret manusia dalam kebiasaan dan perilaku kita

Menempuh jalan lurus, mantap tanpa sedikitpun keraguan di dalamnya

Ingat, dan selalu ingatlah, bahwa manusia adalah

Kawan kalian semua, jangan kau musuhi atau kau lawan

Kauikuti saja, kemauan dan kehendaknya

Kau sekedar memberi warna dan dupa agar semua itu

Menjadi berasa dan tak dilupakan oleh manusia

Telinga itulah pintu yang kumaksud

Tak perlu kau tutupi atau kaucegah dari kebaikan atau keburukan

Biarkan semua masuk dalam pikiran dan hati manusia

Maka, cukuplah kau begal itu semua

Simpanlah dan tabunglah, hingga manusia

Tak ingat yang didengarnya

Atau kau teruskan saja, buang semuanya

Melalui telinga satunya

Atau cukuplah bagimu sedikit memberi goda

Katakan padanya, bahwa yang didengar semua

Adalah palsu belaka, sementara nasehatmulah

Yang nasehat yang sebenar-benarnya

Atau, jika kau bisa sediakan energi atau daya berlaksa

Agar telinga manusia selalu mendegar yang enak-enak saja

Memperhatikan kasak-kusuk penuh cela

Atau musik yang menggoda

Hingga mereka benar-benar menikmatinya

Dan lupa, hanya suaramu yang akan jadi musiknya

Atau, apa saja asal kau bisa mendayaganukan

Pintu kelima seluas-luasnya

Jadikan manusia, nikmati bersama mereka

Cukup itu saja

Sehingga mereka lupa diri, dan hany iblis

Yang menjadi kawan setia

Ha Ha Ha Ha Ha..........................