Pintu Keempat

PINTU KEEMPAT

 

Iblis bercerita :

 

Kali ini aku akan bercerita, kepada semua kawan setiaku tentang pintu yang keempat. Dulu kala, dan konon katanya manusia dianggap mempunyai kelebihan karena dia mempunyai akal. Manusia mempunyai potensi yang “tak terhingga” untuk mencari solusi atas semua masalahnya. Dengan akal manusia bisa menguasai apa saja yang ada di muka bumi bahkan di langit. Akal menjadi alat bagi manusia untuk mempelajari dan menguasai agama. Mudahnya, akal adalah alat berkuasa!!!

 

Wow, wow, wahai kawan setia jangan kau takut dulu atau berkecil hati, karena manusia menjadi makhluk yang begitu berkuasa dan punya potensi begitu luar biasa. Pandanglah bahwa itu semua adalah : Alat untuk menggoda !!!. Baliklah logika itu, bagi manusia menjadi alat berkuasa, maka bagi kita menjadi alat menggoda.

 

Doronglah terus manusia, dengan akalnya untuk selalu haus dan bernafsu pada kuasa. Jika perlu beri mereka kekuatan-kekuatan tambahan, berikan kesaktian-kesaktian ikutan pada akalnya agar selalu mengejar kuasa untuk memenuhi hasrat binatangnya.

 

Tunjukkan keluasan alam raya dan semesta kepada akal manusia, seolah-olah mereka sudah bisa mencapai derajat Yang Kuasa. Berikan bocoran rahasia akan hebatnya akal mereka mencari rahasia semesta. Melalui akalnya jadikan manusia menjadi ilmuwan yang tak perlu percaya pada Tuhan, lalai akan dirinya dari tetes air sperma.

 

Ajari mereka logika, berikan rumus paling sederhana, sehingga mereka tidak mau bekerja ekstra atau berguru lama untuk menguasai agama. Cukup ajari mereka hitam dan putih dalam beragama, sehingga dengan logika itu, mereka mudah menyesatkan sesama. Jadikan logika itu menjadi kaidah agama mereka, dan mengganti Kitab Suci dan teladan nabi menjadi penguat saja untuk menuruti akal logikanya.

 

Wahai kawan setia, jangan berkecil hati untuk menggoda atau menyesatkannya karena manusia pintar dan pandai dengan akalnya. Mudah saja, pisahkan akal dengan hati dan rasa, jadikan dia sebagai panglimanya, maka itu cukup buatmu menyeret mereka menjadi barisan kita, menjadi jamaah kita dalam majelis iblis mulia.....Ha Ha Ha Ha Ha....”

 

(Ayat-ayat Iblis : 06)