SHALAT TASBIH : Hikmah yang kupahami
Shalat tasbih adalah salah satu sholat yang disunnahkan, dianjurkan untuk dilakukan paling tidak dalam seumur hidup ya sekali. Namun demikian, rasanya itu tidaklah cukup jika kita bisa mendapatkan kenikmatan darinya. Dan itu pula berlaku pada semua amal ibadah, dimana ketika kita sudah merasakan nikmatnya, mengulang dan mengulang adalah sebuah dorongan yang kuat bagi diri kita.
Seperti sholat sunnah lainnya, bentuk gerak dan bacaan standar yang dilakukan. Namun ada tambahan dalam bacaan yang menjadi pembeda antara sholat tasbih dengan sholat sunnah lainnya, tentu termasuk niatnya. Bacaan tersebut adalah “subhanallah, walkhamdulillah, walaailaaha illallah, allahu akbar”. Demikian bacaan yang dibaca dalam perubahan gerak rukun sholat dari berdiri menuju ruku’, dar ruku’ menuju sujud dan seterusnya sebelum salam. Jumlahnya ada 300 yang terbagi ke dalam masing-masing rukun / gerak.
Pengalamanku mengamalkan sholat tasbih adalah ketika sebentar mondok di pesantren di Surabaya. Tiap hari harus melakukan itu, mulai dari jam 01.00 malam sampai menjelang subuh. Memang berat melakukan itu. Rasa itu masih membekas, dan saya berupaya untuk berusaha meraih bekas-bekas itu kembali, namun aku sadar untuk melakukan yang selama itu tidak mampu, maka kulakukan semampuku. Sekian lama mulai kusadari dan kemengerti apa hikmah dibalik sholat tersebut, dengan memfokuskan pada bacaan yang beriring dengan gerak-gerak di dalamnya.
Satu hikmah yang paling berarti saat ini adalah : kita diajarkan untuk selalu berhati-hati dalam setiap gerak langkah kehidupan. Dalam langkah tidak boleh melupakan spirit tasbih, tahmid, tahlil dan takbir.
Spirit tasbih kupahami sebagai fondasi dasar dimana kesadaran akan kekotoran diri, dengan Penyucian diri dan Mensucikan Yang Mahasuci.
Spirit tahmid kupahami sebagai bentuk lanjut memujiNYA, karena kesadaran akan kotor dan lemah diri, sehingga yang layak mendapat pujian adalah DIA yang Mahasuci.
Spirit tahlil kupahami sebagai dasar bertindak dimana setiap gerak adalah dengan tetap fokus pada penghambaan kepadaNYA
Spirit takbir, kupahami sebagai penyempurna fondasi itu semua, dimana bagaimanapun usaha dan gerak kita dalam hidup adalah kecil tak berarti apa-apa, hasil dan sebagainya adalah wujud dari Kawelasan dan Keagungan DIA semata.
Demikian terus menerus kupupuk melalui gerak dan bacaan yang kuusahakan untuk merasuk dalam hati dan batin agar jiwa, ruh ini bisa mengenalnya dan membiasakan diri untuk itu. Dan pada akhirnya berharap untuk bisa berbuat dan berperilaku yang dilandasi spirit-spirit itu semua.
Perjalan hidup masih panjang semoga hanya kesungguhan dan istiqomah yang Allah berikan, dan tentu berkah dari itu semua bisa terlimpah buatku dan keluargaku.
Wallahu ‘alamu bisshowab